Dalam dekade ini banyak sekalai wacana-wacana mengenai stem cell atau sel puncak yang dapat bermanfaat dalam proses terapi atau penyembuhan berbagai penyakit. Terungkapnya sejumlah potensi istimewa stem cell (sel punca) pada akhir abad ke-20 adalah suatu fenomena besar dalam dunia kedokteran. Dengan karakteristik yang dimilikinya, teknologi kedokteran berbasis stem cell menjanjikan harapan kesembuhan total bagi penderita penyakit degeneratif seperti stroke, Alzheimer, diabetes melitus, Parkinson, maupun gagal jantung.
Kelebihan-kelebihan yang dimiliki stem sel tersebutlah yang mengakibatkan saat ini banyak penelitian terhap stem cell terutama manfaatnya bagi terapai penyembuhan penyakit. Hal ini juga penting bagi praktikan-praktikan kesehatan untuk mengetahuinya dan mempelajarinya terutama dokter maupun mahasiswa kedokteran.Stem cells ( sel punca ) adalah sel yang masih memiliki kapasitas pluripotensial yaitu dapat membelah , berdiferensiasi , dan menjadi sel-sel yang spesifik. Fakta bahwa stem cells dapat berdiferensiasi menjadi berbagai macam sel dan jaringan adalah alasan utama kenapa stem cells saat ini banyak dieksplorasi dan diteliti untuk kepentingan bidang biomedika yang bertujuan untuk penyembuhan berbagai macam penyakit yang mana karena penyakit tersebut menyebabkan sel-sel yang sehat menjadi tidak berfungsi atau hilang sama sekali.
MACAM-MACAM SUMBER STEM CELLS
Embrionic Stem cells ( ESC )
Embrionic Stem Cells adalah sel punca yang di isolasi , yang berasal dari jaringan embrionik yang bersumber dari struktur blastosit berumur 5-8 hari yang belum memperbaharui diri dan belum berdiferensiasi menjadi tipe sel yang lain, terdiri dari tiga lapisan yaitu : trofoblas, Blastochioels, dan inner cell mass ( yang berjumlah sekitar 30 sel). Embrionic Stem Cells ini diambil dari lapisan embrio dan dikultur secara in vitro.
Adult ( Somatic ) Stem Cells
Sesungguhnya adult ( somatic ) stem cells atau sel punca dewasa dapat ditemukan di otak , sumsung tulang , darah tepi , pembuluh darah , otot sekelet , dan kulit. Secara fungsional sel punca stromal akan berkembang menjadi sel-sel pembangun tulang , kartilago ( tulang rawan ) , lemak dan jaringan ikat. Sementara sel punca yang terdapat di jaringna otak dapat berkembang menjadi oligodendrosit , astrosit , dan neuron.
Pada hewan yang dewasa ditemukan adult ( somatic ) stem cells yang dapat berdiferensiasi menjadi jaringan yang spesifik. Sel-sel tersebut ber potensi sebagai sumber sel autologus untuk digunakan dalam terapi transplantasi. Sumber sel tersebut hanya ada pada hewan yang dewasa untuk mengganti sel yang lain dalam keadaan fisiologis yang normal. Ada dua kategori adult ( somatic ) stem cells yaitu :
-Haematopoeitic stem cells
Jika ada bagian yang terluka maka akan dikenali terlebih dahulu oleh system hematopoietic dengan perkembangan transplantasi dari sumsum tulang belakang. Stem sel hematopoietic pada sum-sum tulang belakang yang ditransplantasikan ke subyek yang mati memiliki kemampuan untuk menyusun kembali seluruh kelompok system darah ( eritrosit , limfoid , myeloid , dan megakariositic ). Tidak seperti ESC yang mampu menghasilkan semua jenis sel tubuh , sel-sel induk somatic hanya mampu berdiferensiasi ke jenis sel dari jaringan asal mereka.
-Bone Marrow Stem Cells ( BMSC )
BMSC yang disebut juga bone marrow stromal cell adalah contoh lain dari somatic stem cells yang memiliki potensi pengobatan pada system saraf pusat dan juga pada jaringan lainnya. Pada sum-sum tulang belakang terdapat sekelompok adherent ( sel penyokong ) yang secara normal dapat membentuk osteoblast., kodrosit, dan adiposit. BMSC dapat menimbulkan neurotransmitter –responsif sel yang sifatnya mirip dengan elektrofisiologikal neuron. Sel-sel tersebut dapat melepaskan bermacm-macam neurophic growth factor yang dapat mempertinggi kemampuan bertahan sel khususnya pada daerah yang terluka.
STEM CELLS DAN PERANANNYA DALAM PEMULIHAN SISTEM SARAF PUSAT
Ada beberapa cara untuk memulihkan kembali fungsi sistem saraf pusat malalui stem cells , yaitu : Cell Replacement dan Gene Therapy.
Cell Replacement
Therapi transplantasi stem sel diharapkan dapat memberikan system saraf pusat yang terluka dengan sekelompok sel yang direkayasayang dapat menggunakan sinyal-sinyal kimiawi untuk berdiferensiasi menjadi sel-sel yang telah hilang atau diubah oleh suatu penyakit dan akhirnya dapatmengembalikan lagi fungsi neurulogis sel tersebut.
Kendaraan untuk Gene Therapy
Dalam hal ini , stem sel berperan sebagai alat transportasi untuk terapi gen yang nantinya akan memperbaiki gen yang mengalami mutasi. Berbagai macam molekul dilepaskan selama terjadi inflamasi dan panyakit kronis. Molekul-molekul tersebut dapat berperan sebagai penunjuk jalan bagi stem sel menuju sel yang terluka.
Ada beberapa alasan mengapa stem cell merupakan calon yang bagus dalam cell-based therapy:
1. Stem cell tersebut dapat diperoleh dari pasien itu sendiri. Artinya transplantasi dapat bersifat autolog sehingga menghindari potensi rejeksi. Berbeda dengan transplantasi organ yang membutuhkan organ donor yang sesuai (match), transplantasi stem cell dapat dilakukan tanpa organ donor yang sesuai.
2. Mempunyai kapasitas proliferasi yang besar sehingga dapat diperoleh sel dalam jumlah besar dari sumber yang terbatas. Misalnya pada luka bakar luas, jaringan kulit yang tersisa tidak cukup untuk menutupi lesi luka bakar yang luas. Dalam hal ini terapi stem cell sangat berguna.
3. Mudah dimanipulasi untuk mengganti gen yang sudah tidak berfungsi lagi melalui metode transfer gen. Hal ini telah dijelaskan dalam penjelasan mengenai terapi gen di atas.
4. Dapat bermigrasi ke jaringan target dan dapat berintegrasi ke dalam jaringan dan berinteraksi dengan jaringan sekitarnya. Ada 3 golongan penyakit yang dapat diatasi oleh stem cell:
a. Penyakit autoimun.
Misalnya pada lupus, artritis rheumatoid dan diabetes tipe 1. Setelah diinduksi oleh growth factor agar hematopoietic stem cell banyak dilepaskan dari sumsum tulang ke darah tepi, hematopoietic stem cell dikeluarkan dari dalam tubuh untu dimurnikan dari sel imun matur. Lalu tubuh diberi agen sitotoksik atau terapiradiasi untuk membunuh sel-sel imun matur yang tidak mengenal self antigen (dianggap sebagai foreign antigen). Setelah itu hematopoietic stem cell dimasukkan kembali ke tubuh, bersirkulasi dan bermigrasi ke sumsum tulang untuk berdiferensiasi menjadi sel imun matur sehingga system imun tubuh kembali seperti semula.
b. Penyakit degeneratif.
Pada penyakit degeneratif seperti stroke, penyakit Parkinson, penyakit Alzheimer, terdapat beberapa kerusakan atau kematian sel-sel tertentu sehingga bermanifestasi klinis sebagai suatu penyakit. Pada keadaan ini stem cell setelah dimanipulasi dapat ditransplantasi ke dalam tubuh pasien agar stem cell tersebut dapat berdiferensiasi menjadi sel-sel organ tertentu yang menggantikan sel-sel yang telah rusak atau mati akibat penyakit degeneratif.
c. Penyakit keganasan.
Prinsip terapi stem cell pada keganasan sama dengan penyakit autoimun. Hematopoietic stem cell yang diperoleh baik dari sumsum tulang atau darah tali pusat telah lama dipakai dalam terapi leukemiadan penyakit darah lainnya.
PERANAN STEM CELLS DALAM HOMEOSTASIS
Stem cells selain dapat digunakan sebagai alat penyembuhan atau terapi bebagai penyakit juga berperan dalam menjaga homemostasis dengan cara memberikan nutrisi pada sel dan sebagai wadah untuk mengganti sel yang tidak berfungsi dan sel yang sudah tua. Dalam system saraf pusat stem cells sangat diperlukan agar dapat mengganti neuron yang hilang dan mengembalikan fungsi neurogikal.
0 komentar:
Posting Komentar